Sebuah banjir telah melanda puluhan sekolah di Kabupaten Kendal. Menurut Dinas Pendidikan, 51 sekolah dari tingkat PAUD, SD, hingga SMP terdampak banjir dan satu sekolah bahkan tertimpa pohon tumbang. Kami berharap agar para siswa dan guru segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan dan dapat kembali ke aktivitas belajar mengajar secepat mungkin.
Di Kendal, terdapat 52 sekolah yang terdampak bencana, termasuk 51 sekolah yang dilanda banjir dan satu sekolah yang tertimpa pohon. Kepala Dinas Pendidikan Kendal, Ferinando Rad Bonay mengatakan bahwa mereka masih terus melakukan pendataan lebih lanjut.
Menurut Feri, data tentang kerusakan sekolah yang terkena dampak banjir belum dapat disampaikan karena masih menunggu data resmi dari pihak sekolah.
Saat ini, kami masih belum mengetahui kerusakan apa saja yang terjadi karena kami belum menerima data dari pihak sekolah terkait. Kami berharap setelah air surut, kita akan dapat mengetahui lebih jelas tentang kerusakannya.
Menyikapi kondisi banjir yang melanda, Bupati Kendal telah memberikan arahan untuk membebaskan siswa dari sekolah selama dua hari ke depan. Hal ini demi keselamatan dan kenyamanan mereka.
Beberapa sekolah yang terkena banjir termasuk SDN 1 dan SDN 2 Kebonadem Kendal, serta SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Brangsong di Kecamatan Brangsong. Banjir disebabkan oleh luapan Sungai Waridin.
Menurut Nurul, seorang guru di SDN 2 Kebonadem, banjir melanda sekolah sekitar pukul 23.30 WIB. Air memasuki semua ruangan kelas dan ruang guru.
“Banjir ini telah menyebabkan air setinggi 50 sentimeter memasuki semua ruang kelas, ruang guru, dan ruang staf sekolah,” Nurul menjelaskan kepada (24/9). Hujan yang terus menerus selama dua hari membuat Sungai Waridin meluap dan menyebabkan banjir besar ini.
Dalam situasi darurat banjir, pihak sekolah harus mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan siswa dan guru. Kelas yang terendam air tidak dapat digunakan, dan para siswa diminta untuk belajar di rumah sementara waktu. Beberapa guru juga berupaya menyelamatkan buku dan arsip penting sekolah.
Menurutnya, meskipun beberapa barang sekolah bisa diselamatkan, ada juga yang tidak bisa. Untuk sementara waktu, pihak sekolah telah memutuskan untuk meliburkan anak-anak agar mereka dapat terus belajar di rumah akibat banjir yang mengenai ruang kelas.
Nurul merasa sedih melihat fasilitas pendidikan di sekolahnya terdampak banjir setiap tahun. Ia berharap dapat ada solusi yang menyelesaikan masalah ini.
Menurut Sodikin, penjaga SMPN 1 Brangsong, air mulai merembes masuk ke sekolah sekitar pukul 23.00 WIB.
Pada awalnya, air hanya masuk sedikit tapi setelah fajar, aliran air menjadi deras dan mencapai ketinggian 80 sentimeter.
Menurut Sodikin, air mulai masuk ke sekolah pada Rabu malam sekitar pukul 23.00. Pada saat subuh, air semakin deras masuk dan mencapai ketinggian 80 sentimeter.
Sodikin memberitahu bahwa seluruh siswa SMPN 1 Brangsong sedang diliburkan tapi tidak ada yang tahu untuk berapa lama.
Sekolah memutuskan untuk meliburkan siswa-siswinya hari ini karena banjir. Tapi tidak lama lagi, mereka akan kembali ke sekolah setelah situasi membaik. Ini adalah keputusan yang wajar dan diambil demi keselamatan siswa dan kualitas pendidikan yang lebih baik.
