Tiga hari setelah dibuka, sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Kendal sudah menerima lebih dari cukup pendaftar calon siswa baru. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat dalam mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah yang berkualitas. Namun, tetap harus ada sistem yang adil untuk memilih siswa yang akan diterima di sekolah tersebut.
Di SMP Negeri 2 Kendal, ada lebih dari 300 siswa yang mendaftar untuk tahun ajaran berikutnya. Namun, kapasitas sekolah hanya mencapai 256 orang. Untuk mengatasi hal ini, 100 siswa yang tidak dapat diterima di sekolah ini akan diarahkan ke sekolah lain.
Menurut Ketua Panitia PPDB SMP 2 Kendal, Nadirin, dalam tiga hari pertama penerimaan siswa baru, permintaan melampaui kuota yang ditetapkan. “Sekolah kami membutuhkan 256 siswa, tetapi sudah ada 360 calon siswa yang mendaftar dalam tiga hari ini,” ujarnya.
Pihak berwenang telah menjelaskan bahwa siswa yang tidak memenuhi kuota pendaftaran akan langsung diarahkan ke sekolah terdekat. Tidak ada lagi proses mencabut berkas atau mendaftar ulang, karena sistem otomatis akan menempatkan mereka ke sekolah terdekat.
Karena ini adalah sistem online, kelebihan calon siswa akan dialokasikan ke SMP 1 Kendal, SMP 1 Patebon, dan sekolah menengah lainnya.
Sebagai orang tua, Fitra mengalami kesulitan ketika mencoba mendaftarkan anaknya ke SMP 2 Kendal. Selain sekolah tersebut berada di peringkat terbawah, kuota penerimaan juga sudah terpenuhi. “Saya sangat bingung dengan sistem pendaftaran saat ini. Saya mencabut berkas dan mencoba pindah ke sekolah lain, tapi ternyata harus melalui proses di dinas terlebih dahulu. Saya tidak mengetahui hal ini sebelumnya,” jelasnya.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Parno, sistem zonasi digunakan untuk penerimaan siswa baru di tingkat SMP. Sistem ini tidak mempertimbangkan ranking nilai. “Siswa yang masuk dalam zona dan mendaftar lebih awal akan diterima,” jelasnya.
